7 Langkah Mudah Menemukan Ide Konten Video Pendek yang Menjual

Hi, Seller!
Kamu sadar tidak sih kalau di era dunia digital yang serba cepat seperti sekarang, kehadiran video pendek seakan jadi “penyebar” di tengah keriuhan konten promosi yang mulai menjemukan, ya?
Ternyata, atensi konsumen di luar sana pun bagus lho. Itulah sebabnya, video pendek menjadi alat yang powerful untuk mempromosikan produk atau layanan di media sosial. Dengan catatan, video pendeknya harus menarik, unik, dan berkualitas.
Untuk menghasilkan video pendek yang menarik, kamu perlu menemukan ide konten video pendek yang menjual. Penasaran caranya gimana? Ayolah kita kulik bareng di artikel ini.

7 Tips Ide Konten Video Pendek untuk Jualan

Video pendek punya durasi yang singkat, yakni di bawah 60 detik. Meski begitu, isinya harus padat, juga ringkas. Challenging banget, kan?
Maka dari itu, kamu perlu menemukan ide konten yang kreatif dan unik. Bakalan susah-susah gampang, tapi bukan berarti tidak mungkin. Apalagi kalau kamu paham teknik brainstorming.
Langsung saja, cek cara brainstorming untuk mendapatkan ide konten TikTok (video pendek) di bawah ini!
  1. Ide dari Jenis dan Tipe Video Pendek

Sebenarnya, bentuk video pendek itu sangat beragam. Baik dari sisi format, jenis, tipe, topik, dan gayanya.
Beragamnya bentuk video pendek ini sendiri bisa kamu jadikan sumber ide konten brilian, loh. Pilih saja mana yang sekiranya cocok dengan tujuanmu.
Sebagai rekomendasi awal, buat konten video yang menjual berdasarkan 3 tipe video pendek yang populer di ShopTokopedia berikut:

a. Shoppable Video

Shoppable video adalah tipe video pendek yang interaktif. Sebab audiens bisa membeli produk secara langsung dari video pendek tersebut. Contohnya video pendek yang disertai keranjang kuning atau link tautan ke halaman toko.

b. Seeding Video

Seeding video merupakan konten video yang tujuannya untuk kamu sebarkan ke sumber lain. Praktik paling sederhananya adalah kamu bekerja sama dengan influencer atau affiliator yang bersedia menayangkan video pendekmu di akun mereka.
Ini berbeda dengan endorse ataupun promosi. Sebab dalam seeding video tak perlu ada kontrak pembayaran.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kok influencer atau affiliator-nya mau?
Biasanya influencer dan affiliator tersebut akan mendapatkan sampel barang. Sehingga mereka bisa mengenal produkmu dengan baik dan bisa membantu menjualkannya dengan menyematkan link tautan ke tokomu.

c. Teaser Video

Teaser video adalah video pendek yang berisi potongan-potongan adegan yang tidak berurutan. Tujuan dari video ini untuk memancing rasa penasaran audiens.
Harapanya, dari rasa penasaran tersebut, audiens kemudian mencari tahu lebih jauh tentang produk atau jasa yang kamu jual.
  1. Temukan Ide Dengan Memahami USP

Unique Selling Point (USP) adalah ciri khas atau keunikan yang membedakan produkmu dari produk kompetitor. Memahami USP dapat mempermudah proses pencarian ide konten video pendek yang menjual.
Apa saja yang bisa menjadi USP produk? Kualitas, keunggulan, dan manfaat produk; Fitur utama yang tidak ada pada produk serupa: Harga yang terjangkau dan kompetitif; Serta layanan pelanggan yang istimewa.
Kalau mau menemukan ide konten video pendek yang lebih detail dan menonjol, kamu bisa membuat daftar key selling point menggunakan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat).
  1. Audiens Jadi Sumber Ide Konten

Tak perlu jauh-jauh, target audiens bisa jadi sumber ide konten video pendek. Identifikasi mereka berdasarkan demografi dan kondisi psikografinya.
Demografi meliputi usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, dan pendidikan. Sedang psikografi meliputi minat, gaya hidup, kepribadian, dan sikap.
Buatlah konten sesuai audiens yang kamu target. Baik dari segi topik maupun gaya bahasa.
Contoh, kamu menjual sepatu trendi untuk remaja putri. Maka gunakan bahasa yang lebih kekinian dalam video. Kamu juga bisa menyisipkan konten cara memilih sepatu yang tepat untuk mereka.
  1. Jenis Konten VS Kebutuhan Audiens: Ide Konten

Dalam membuat konten, banyak seller yang mengabaikan kebutuhan audiens. Padahal, saat kebutuhan audiens berpadu dengan jenis konten akan menghasilkan ide konten yang menjual.
Jadi, lakukan brainstorming ide dengan memanfaatkan jenis konten dan kebutuhan audiens. Tidak ada yang lebih baik dari ini jika kamu ingin menghasilkan video pendek yang sesuai dengan preferensi dan minat audiens.
Cara mengetahui kebutuhan audiens tidaklah sulit. Selain dengan mengidentifikasi demografi dan psikografi, kamu bisa mengetahuinya dari komentar yang masuk ke akunmu, trend hashtag, ataupun challenge yang sedang viral.
Setelah mendapatkan ide konten dari kebutuhan audiens, padukan dengan jenis konten pemasaran. Mau jenis konten hard selling atu soft selling?
Sebaiknya kamu mencoba kedua jenis konten ini secara bergantian. Baru nanti analisis hasilnya, mana yang lebih bekerja.
  1. Analisis Konten Sebelumnya

Langkah mudah dalam menemukan ide konten selanjutnya adalah dengan menganalisa konten-konten yang kamu buat sebelumnya.
Cek konten video pendek mana yang kinerjanya bagus. Kemudian buat video serupa dengan modifikasi atau buat konten pengembangannya.
Video pendek yang punya kinerja bagus ditandai dengan engagement tinggi dan jangkauan luas.
Dari video sebelumnya, kamu juga menganalisa waktu terbaik untuk posting konten. Memanfaatkan informasi ini untuk menentukan waktu posting yang tepat untuk memaksimalkan jangkauan.
  1. Buat Naskahnya

Agar ide-ide yang kamu dapatkan tidak menguap begitu saja, tuangkan ide tersebut dalam bentuk naskah atau skrip.
Buatlah skrip yang terstruktur untuk menghasilkan video yang menarik dan memiliki pesan yang jelas.
Kamu bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat skrip yang terstruktur:
  • Mulai dengan hook di 3 detik pertama untuk menarik perhatian audiens.
  • Tampilkan masalah yang dapat sekiranya dapat diselesaikan dengan produkmu.
  • Berikan solusi untuk menyelesaikan masalahmu. Di sini lah kamu bisa menonjolkan kelebihan dari produk yang kamu jual.
  • Tutup dengan CTA (Call to Action) untuk meningkatkan keterlibatan audiens maupun penjualan.
  1. Tambahkan Produk ke Video

Terakhir, jangan lupa untuk menambahkan produk ke video. Seperti menyematkan keranjang kuning sebagaimana dalam tipe video Shoppable Video.
Keranjang kuning adalah fitur interaktif yang tersedia di TikTok atau ShopTokopedia yang memudahkan audiens untuk berbelanja di tokomu.
Mulai saat ini, pahami bahwa untuk menghasilkan video yang berdampak harus kamu mulai dari ideasi yang efektif dan kreatif.
Ikuti langkah-langkah dalam artikel ini untuk menciptakan ide dan konsep video pendek yang segar dan menarik secara konsisten. Dengan begitu, tingkat visibilitas bisnis kamu di ShopTokopedia akan meningkat!